INDAHNYA KEBERSAMAAN

Senin, 07 Mei 2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TBC

POKOK BAHASAN             : PENYAKIT DALAM
SUB TOPIK                           : TBC
SASARAN                             : WARGA DESA  LEDUG RT 03
HARI/TANGGAL                 : MINGGU, 22 APRIL 2012
JAM                                        : 10.00 WIB
WAKTU                                 : 70 MENIT
TEMPAT                                : BALAI DESA LEDUG

A.    TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan warga dapat menginformasikan dan mengetahui  tentang penyakit TBC sehingga dapat menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar.
B.     TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat :
1.      Masyarakat mampu menjelaskan Pengertian TBC dengan benar
2.      Masyarakat mampu memahami Proses penularan TBC
3.      Masyarakat mampu mengenali Gejala – gejala TBC
4.      Masyarakat mengerti dan mau untuk Pengobatan TBC
C.     MATERI
1.      Pengertian TBC
2.      Proses penularan TBC
3.      Gejala – gejala TBC
4.      Pengobatan TBC

D.    METODE
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
E.     MEDIA
Materi SAP dan Leaflet
F.      STRATEGI PELAKSANAAN
1.      Pembukaan                  : 5 menit
2.      Penyampaian Materi   : 40 menit
3.      Diskusi / Tanya Jawab: 15 menit
4.      Evaluasi                       : 5 menit
5.      Penutup                       : 5 menit
G.    EVALUASI
1.      Jelaskan Pengertian TBC !
2.      Jelaskan Proses penularan TBC !
3.      Sebutkan Gejala – gejala TBC !
4.      Jelaskan Pengobatan TBC yang harus dilakukan oleh masyarakat !
H.    SUMBER
I.       LAMPIRAN MATERI
TUBERKULOSIS (TBC)
1.      Pengertian TBC/Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan, baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta orang, Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan China dalam hal jumlah penderita di antara 22 negara dengan masalah TBC terbesar di dunia.
2.      Proses Penularan TBC
Sumber penularan adalah dahak penderita TBC yang mengandung kuman TBC. TBC menular melalui udara bila penderita batuk, bersin dan berbicara dan percikan dahaknya yang mengandung kuman TBC melayang-layang di udara dan terhirup oleh oranglain.
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening.
 Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
3.      Gejala – gejala TBC
a.       Gejala sistemik/umum
1)      Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
2)      Penurunan nafsu makan dan berat badan.
3)      Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
4)      Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
b.      Gejala khusus
1)      Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
2)      Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
3)      Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
4)      Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.
4.      Pengobatan Penderita TBC
a.       Tahap pencegahan
Berkaitan dengan perjalanan alamiah dan peranan Agent, Host dan Lingkungan dari TBC, maka tahapan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain :
1)      Pencegahan Primer
Proteksi spesifik  dengan tujuan pencegahan TBC yang meliputi ;
a)      Imunisasi Aktif
Melalui vaksinasi BCG secara nasional dan internasional pada daerah dengan angka kejadian tinggi dan orang tua penderita atau beresiko tinggi dengan nilai proteksi yang tidak absolut dan tergantung Host tambahan dan lingkungan
b)      Chemoprophylaxis, obat anti TBC yang dinilai terbukti ketika kontak dijalankan dan tetap harus dikombinasikan dengan pasteurisasi produk ternak,
c)      Pengontrolan Faktor Prediposisi, yang mengacu pada pencegahan dan pengobatan diabetes, silicosis, malnutrisi, sakit kronis dan mental.


2)      Pencegahan Sekunder
Dengan diagnosis dan pengobatan secara dini sebagai dasar pengontrolan kasus TBC yang timbul dengan 3 komponen utama ; Agent, Host dan Lingkungan.
Kontrol pasien dengan deteksi dini penting untuk kesuksesan aplikasi modern kemoterapi spesifik, walau terasa berat baik dari finansial, materi maupun tenaga. Metode tidak langsung dapat dilakukan dengan indikator anak yang terinfeksi TBC sebagai pusat, sehingga pengobatan dini dapat diberikan. Selain itu, pengetahuan tentang resistensi obat dan gejala infeksi juga penting untuk seleksi dari petunjuk yang paling efektif.
Langkah kontrol kejadian kontak adalah untuk memutuskan rantai infeksi TBC, dengan imunisasi TBC negatif dan Chemoprophylaxis pada TBC positif. Kontrol lingkungan dengan membatasi penyebaran penyakit, disinfeksi dan cermat mengungkapkan investigasi epidemiologi, sehingga ditemukan bahwa kontaminasi lingkungan memegang peranan terhadap epidemi TBC. Melalui usaha pembatasan ketidakmampuan untuk membatasi kasus baru harus dilanjutkan, dengan istirahat dan menghindari tekanan psikis.
3)      Pencegahan Tersier
Rehabilitasi merupakan tingkatan terpenting pengontrolan TBC. Dimulai dengan diagnosis kasus berupa trauma yang menyebabkan usaha penyesuaian diri secara psikis, rehabilitasi penghibur selama fase akut dan hospitalisasi awal pasien, kemudian rehabilitasi pekerjaan yang tergantung situasi individu. Selanjutnya, pelayanan kesehatan kembali dan penggunaan media pendidikan untuk mengurangi cacat sosial dari TBC, serta penegasan perlunya rehabilitasi.
b.      Pengobatan
Pengobatan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap awal (intensif) dan tahap lanjutan. Lama pengobatan 6-8 bulan, tergantung berat ringannya penyakit. Penderita harus minum obat secara lengkap dan teratur sesuai jadwal berobat sampai dinyatakan sembuh. Dilakukan tiga kali pemeriksaan ulang dahak untuk mengetahui perkembangan kemajuan pengobatan, yaitu pada akhir pengobatan tahap awal, sebulan sebelum akhir pengobatan dan pada akhir pengobatan.

Minggu, 06 Mei 2012

PERENCANAAN PENYULUHAN TBC



PERENCANAAN PENYULUHAN

I.            MENGENAL MASALAH, MASYARAKAT, DAN WILAYAH
  1. MENGENAL MASALAH
Faktor resiko yang menyebabkan terjadinya penyakit TBC yang terjadi di dalam masyrakat :
1.      TBC di sebabkan oleh bakteri yang bernama mikobakterium tuberculosis.
2.      Bakteri penyebab TBC disebarkan melalui udara yang tercemar, penderita TBC yang batuk dan meludah di sembarang tempat.
3.      Penyakit TBC dapat terjadi pada perokok berat.
4.      Dapat terjadi pada orang yang pernah jatuh atau kecelakaan yang mengakibatkan paru-paru menjadi luka.
  1. MENGENAL MASYARAKAT
Mengenal masyarakatdi desa payung tingkat pendidikan ibu-ibu dan orang tua lainnya rata-rata tamatan SD. Sehingga dalam penyampaian penyuluhan disampaikan dengan media dan bahasa yang dapat mereka pahami. Hal-hal yang dapat menghambat perubahan prilaku masyarakat di desa payung  antara lain :
1.      Tingkat pendidikan yang rendah.
2.      Tingkat pengetahuan yang rendah  tentang masalah kesehatan.
3.      Keadaan ekonomi masyarakat yang tidak memadai.
4.      Kesadaran tentang kebersihan lingkungan masih kurang.
5.      Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemenuhan asupan gizi yang bagus.
6.      Kurang sadarnya perilaku masyarakat dalm kesehatan.
  1. MENGENAL WILAYAH
Keadaan lingkungan di desa payung ini dekat dengan jalan, sebagai jalur lalu lintas, banyak sekali asap-asap motor sebagai polutan. Selain itu linkungan di desa ini kurang bersih terbilang kumuh.
II.            MENENTUKAN PRIORITAS
Dari beberapa permasalahan kesehatan masyarakat yang ada saat ini diambil topik mengenai ”penyakit TBC.”
III.            MENENTUKAN TUJUAN PENYULUHAN
  1. Tujuan Umum
Warga dapat menginformasikan dan mengetahui  tentang penyakit TBC sehingga dapat menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar serta dapat mencegah terjadinya TBC
  1. Tujuan Khusus
1.      Masyarakat mengetahui pengertian TBC secara benar.
2.      Masyarakat memahami proses penularan TBC
3.      Masyarakat mampu mengenali Gejala – gejala TBC, sehingga dapat segera mungkin untuk melakukan pengobatan.
4.      Masyarakat yang sudah terkena TBC sebisa mungkin mengerti dan mau untuk melakukan pengobatan TBC secara teratur.


IV.            MENENTUKAN SASARAN PENYULUHAN
Sasaran penyuluhan ini adalah seluruh masyarakat di desa Payung yang berada di wilayah RT 03.
V.            MENENTUKAN ISI PENYULUHAN
Isi penyuluhan yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
        A.    Pengertian TBC
        B.  Proses penularan TBC
        C.    Gejala – gejala TBC
        D.    Pengobatan TBC
VI.            MENENTUKAN METODE PENYULUHAN
  1. Ceramah
  2. Tanya jwab
VII.            MEMILIH ALAT PERAGA ATAU MEDIA PENYULUHAN
Leaflet
VIII.            MENYUSUN RENCANA PENILAIAN
Yang akan dievaluasi pada penyuluhan ini adalah pengetahuan dan partisipasi sasaran penyuluhan. Cara evaluasi adalah melihat partisipasi aktif maupun waktu proses penyuluhan berlangsung, mengecek kembali pengetahuan sasaran dengan memeberikan pertanyaan secara lisan.
IX.            MENYUSUN RENCANA KERJA/PELAKSANAANNYA
Penyuluhan akan dilaksanakan setiap hari minggu pada di RT 03 desa Payung dengan alokasi waktu 60 menit. Tempat pelaksanaan penyuluhan adalah di balai desa payung. Penyuluhan akan dilaksanakan oleh mahasiswa kebidanan semester IV.